Senin malam, 18 Oktober 2011 ada sesuatu yang istimewa hadir di Makassar. Jakarta Lawyers Club TV One siaran secara langsung di kota anging mammiri. Acara dialog (politik) yang dipandu wartawan senior Karni Ilyas ini berlangsung hangat seperti biasanya. Acara berlangsung lebih seru dan menggigit lagi karena tema yang diangkat adalah soal yang juga masih hangat "DPR Ingin Bubarkan KPK?" Serta dihadiri politikus handal yang saling berdiskursus mengenai tema tersebut, terutama tokoh politik dari Sulawesi Selatan. Ada Abdullah Hehamahua (ketua komite etik KPK), Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulsel), Ilham Arif Sirajuddin (Walikota Makassar), (Politikus Partai Demokrat), (Politikus Partai Hanura), Ishak Ngeljaratan (budayawan Makassar), Idrus Paturusi (Rektor Universitas Hasanuddin), Abraham Samad (calon pimpinan KPK), Ridwan Saidi (Makassar), sampai telewicara dengan OC Kaligis (Pengacara Nasaruddin, yang vis a vis dengan KPK).
Seru !!! Itulah komentar saya tentang acara JLC edisi Makassar, sebagaimana serunya acara JLC sebelum-sebelumnya. Berikut beberapa komentar undangan dan pembicara yang hadir langsung di acara JLC Makassar.
SYL : KPK masih dibutuhkan sebagai energi positif pemberantasan korupsi.
Ridwan Saidi : Dari awal, perekrutan KPK pun sudah tidak adil. Pertanyaan urgen dari kepala saya mengenai "apa keburukan calon anggota KPK" ini tidak ditanyakan.
Ishak Ngeljaratan : Jaga rasa adil masyarakat agar KPK bisa dipercaya
Idrus Paturusi : masyarakat sedih, gelisah, dan marah akan penegakan hukum di Indonesia
Abraham Samad : bedakan tebang pilih dengan skala prioritas
OC Kaligis : persoalan CD dan barang bukti yang hilang, Nazaruddin berani bersumpah dia di zalimi, sumpah pocong sekalipun!!
Ilham Arif Sirajuddin : KPK masih dibutuhkan masyarakat
..... (saya lupa namanya, yang jelas lawyer asal Makassar) : sekalipun langit akan runtuh, lawanlah demi kebenaran !! KPK tidak boleh takut !!!
Karni Ilyas : yang diinginkan masyarakat (Roma) bukan keadilan, tapi balas dendam. Semoga rakyat Indonesia tidak menginginkan balas dendam.
JLC yang dimulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 wita ini sempat disela oleh pengumuman kabinet menteri baru oleh presiden SBY yang juga ditayangkan secara live di TV One.Mungkin JLC hadir di Makassar sebagai bagian dari peringatan hari jadi Sulawesi Selatan yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2011. Entah dengan daerah lain, namun setahu saya baru di Makassar JLC tampil secara langsung, selain Jakarta tentunya. Hal ini menandakan bahwa Sulsel khususnya Makassar merupakan salah satu basis politik yang cukup kuat di Indonesia. Di penghujung acara, seorang mahasiswa menyerahkan kenang-kenangan kepada Abdullah Hehamahua sebagai symbol perlawanan yang keras dan tanpa henti melawan korupsi. Dan seorang Karni Ilyas pun tertegun dengan semangat Makassar.
0 comments:
Post a Comment