Pages

December 15, 2011

Profil dan Biografi Singkat Pimpinan KPK 2011



Telah terpilih empat pimpinan KPK hasil seleksi (tepatnya voting) dari anggota Komisi III DPR-RI beberapa waktu yang lalu yang disaring dari panitia pemilihan pimpinan KPK. Telah terpilih juga ketua KPK yang baru, Abraham Samad, menyisihkan empat pimpinan KPK terpilih lainnya, yakni Bambang Widjajanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain, serta Ketua KPK Jilid II, Busyro Muqqodas. Banyak yang kecewa dengan hasil ini namun lebih banyak yang menaruh harapan semoga KPK yang baru mampu memberangus korupsi di negeri ini. 

Sebagai orang awam yang buta politik, saya tertarik mengetahui profil kelima pimpinan KPK ini (4 yang baru, 1 yang lama). Dari profil singkat ini sedikit saya mengkhayal bagaimana masa lalu para pimpinan KPK ini, mungkin ada beberapa berkarir gemilang? Berikut ini adalah Profil dan Biografi Singkat Pimpinan KPK Jilid III. 

December 14, 2011

logo inisial namaku



Siapakah sang pemilik domain muhammadyasir.com? Yang jelas dia telah memupus ambisiku memiliki domain atas namaku sendiri. Aku akhirnya rela memilih yaszero.com untuk nama blogku. Setelah berselancar di muhammadyasir.com, sedikit gambaran mungkinkah ia seorang desainer? Logo desain inisial namaku terpampang jelas disana, MY. Ataukah ia seorang master IT? Entahlah. Namun, tanpa izin kucopas saja desain logonya, ciamik. Terima kasih atas desainnya, nama kita sama walaupun berada di tempat berbeda.
Published with Blogger-droid v1.7.4

December 12, 2011

Westerling pun Tersenyum


Setiap tanggal 11 Desember diperingati sebagai Hari Korban 40 ribu jiwa, Minggu 11 Desember 2011 kemarin suasana hening dan doa untuk korban 40 ribu jiwa dalam peringatan korban 40 ribu jiwa. Setiap tahun peristiwa ini diperingati dengan upacara yang bersifat rutin saja, tanpa menghayati bagaimana sejarah terjadi peristiwa tersebut. Ini bukan masalah jumlah lagi, tapi ini sebuah pengorbanan luar biasa yang dilakukan para pejuang. Para pejuang mengusulkan tanggal 11 Desember diperingati sebagai hari perlawanan rakyat.

Aksi pembantaian oleh pasukan KNIL Belanda terhadap ribuan penduduk Sulsel pada periode 1946-1947, tentu sulit untuk dilupakan. Tragedi kemanusiaan yang dikenang dengan korban 40.000 ribu jiwa ini dipimpin seorang opsir Baret Hijau utusan Pemerintah Belanda, Westerling. Tanggal ll Desember sebetulnya adalah hari dinyatakannya keadaan Darurat Perang di beberapa daerah termasuk Afdeling Parepare. Pada hari itulah yang menjadi dasar beraksinya Kapten Raymon Westerling. Aksi penembakan tidak berhenti dan terjadi hampir diseluruh daerah Sulawesi Selatan. Mereka yang gugur, kita sebut sebagai korban 40,000 jiwa akibat kekejaman penjajah Belanda yang dilakukan oleh Special Troopen pimpinan Kapten Raymon Paul Piere Westerling.

Berapa rakyat Sulsel yang dibantai Westerling ? Jumlahnya diyakini tidak sampai 40 ribu jiwa, seperti yang dikenal selama ini. Angka 40 ribu jiwa itu pertama keluar dari Mulut Qahar Muzakkar sebagai bahasa politis untuk menggambarkan bahwa di Sulsel telah banyak rakyat yang dibantai Westerling. Jumlah rakyat sulsel yang tewas di tangan Westerling "hanya" sekitar 1.700 jiwa, paling banyak tiga ribuan orang. Westerling sendiri mengatakan “Tanyakan kepada Pak Sarwo Edhie Wibowo, berapa banyak orang yang bisa dibunuh oleh pasukan khusus. Seingat saya 463 orang.”. Meski demikian, masalah jumlah tidak perlu diperdebatkan, yang pasti perbuatan Westerling merupakan tragedi kemanusiaan yang sudah masuk dalam kejahatan perang. Anehnya, Westerling bukannya mendapat hukuman, malah disambut dengan pesta kemenangan oleh pemerintah Belanda bagaikan pahlawan.

Yang menyakitkan lagi bagi para keluarga korban kejahatan Westerling di Makassar karena belum lama ini muncul pemberitaan bahwa para keluarga korban pembantaian di Rawa Gede Jawa Barat yang jumlahnya "hanya" tujuh orang telah mendapat pengakuan dan kompensasi dari pemerintah Belanda, sementara keluarga korban di Sulsel yang jumlahnya ribuan orang tidak mendapat pengakuan dari Belanda sebagai sebuah aksi kejahatan perang.

Pada 26 November 1987, umur 68 tahun di Purmerend, Belanda, Westerling meninggal dunia, mati dengan tenang tanpa pengadilan sebagai penjahat perang. Di kematiannya, Westerling pun tersenyum, tersenyum penuh kemenangan.

December 9, 2011

Profil Desa Bone-Bone, Desa Sehat Tanpa Rokok


Profil Desa Bone-Bone

Desa Bone-Bone merupakan sebuah desa terpencil yang terletak di lereng Gunung Latimojong di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Kampung ini dihuni kurang lebih 801 jiwa yang menempati rumah-rumah panggung. Luas Desa sekitar 800 hektar. Kampung Bone-Bone termasuk ke dalam wilayah Desa Bone-Bone (Setelah dipecah dari Desa Pepandingan), Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Desa Bone-Bone berlokasi di kaki Gunung Latimojong, 1.500 meter dari permukaan laut. Kampung Bone-Bone terletak sekitar 300 kilometer sebelah utara Kota Makassar. Untuk mencapai kampung ini, dari Kota Makassar cukup melewati Ibukota Enrekang, kemudian menuju ke Kecamatan Baraka. Dari Kecamatan Baraka menuju ke Desa Bone-Bone, perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan jarak tempuh sekitar 50 kilometer.

Kampung ini sangat terkenal sebagai desa tanpa rokok di Kabupaten Enrekang. Suasana antirokok begitu terasa saat memasuki desa tersebut. Tanda larangan merokok langsung terpampang pada baliho besar tepat di gerbang masuk Desa Bone-Bone, Sejumlah papan berisi larangan merokok dan imbauan untuk menjaga kesehatan juga menghiasi sudut-sudut desa. Acara kumpul-kumpul pada malam hari yang biasa dihadiri pemuda dan bapak-bapak tetap berlangsung meskipun tanpa kepulan asap rokok. Mereka hanya mengenakan kain sarung untuk menangkal hawa dingin sambil menyeruput kopi hangat yang disajikan bersama pisang goreng.

December 1, 2011

saat dunia tak lagi berbau

Masihkah hidung anda dapat mencium bau? Tidakkah anda pernah berpikir jika kehilangan indera penciuman? Mungkin anda ingin kehilangannya jika mencium bau busuk? Sekali-kali jangan, bersyukurlah masih bisa membau (mencium bau). Bukankah fungsi mencium bau busuk berguna agar kita mengetahui sumber bau busuk tersebut supaya kita menghindarinya atau malah membuat sumbernya tidak berbau busuk lagi? Saat dunia saya tak lagi berbau, Bersyukurlah anda yang masih dapat mencium bau dunia, apalagi bau surga...

Indera penghidu/pembau yang merupakan fungsi saraf olfaktorius (N.I ), sangat erat hubungannya dengan indera pengecap yang dilakukan oleh saraf trigeminus (N.V ), karena seringkali kedua sensoris ini bekerja bersama- sama. Reseptor organ penghidu terdapat di regio olfaktorius dihidung bagian sepetiga atas. Serabut saraf olfaktorius berjalan melalui lubang- lubang pada lamina kribrosa os etmoid menuju bulbus olfaktorius didasar fosa kranii anterior. Hilangnya fungsi pembauan dan/atau pengecapan dapat mengancam jiwa penderita karena penderita tak mampu mendeteksi asap saat kebakaran atau tidak dapat mengenali makanan yang telah basi. Sekitar 80% gangguan pengecapan merupakan kelainan pembauan. Hasil survei tahun 1994 menunjukkan bahwa 2, 7 juta penduduk dewasa Amerika menderita gangguan pembauan, sementara 1,1 juta dinyatakan menderita gangguan pengecapan. Penelitian yang dilakukan sebelumnya menemukan bahwa 66% penduduk merasakan bahwa mereka pernah mengalami penurunan ketajaman pembauan.

TERMINOLOGI

Gangguan pembauan disebut dengan “osmia”. Gangguan Pembauan.
 Anosmia : tidak bisa mendeteksi bau
 hiposmia : penurunan kemampuan dalam mendeteksi bau
 disosmia : distorsi identifikasi bau
 Parosmia : perubahan persepsi pembauan meskipun terdapat sumber bau, biasanya bau tidak enak.
 Phantosmia : persepsi bau tanpa adanya sumber bau
 Agnosia : tidak bisa menyebutkan atau membedakan bau, walaupun penderita dapat mendeteksi bau.

Gangguan pembauan dapat bersifat total (seluruh bau), parsial (hanya sejumlah bau), atau spesifik (hanya satu atau sejumlah kecil bau).

Penderita AIDS Pertama di Dunia dan Indonesia

Kasus manusia penderita AIDS pertama di dunia? AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981 , ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii ) pada lima laki- laki homoseksual di Los Angeles . Kasus penderita AIDS pertama di Indonesia? Tahun 1983 dr. Zubairi Djoerban, staf Sub- Bagian Hematologi-Penyakit Dalam FK UI, meneliti kalangan homoseksual dan waria di Jakarta terkait leukemia. Hasil penelitian dr Zubairi ada tiga waria yang menunjukkan gejala mirip AIDS. Tapi, karena ketika itu defenisi AIDS masih kabur maka gejala itu, lemas- lemas seperti yang dikeluhkan ketiga waria itu, disebut sebagai AIDS related complex (ARC). Tahun 1986 seorang perempuan berusia 25 tahun meninggal dunia di RSCM Jakarta. Tes darahnya memastikan bahwa dia terinfeksi HTLV-III , dan dengan gejala klinis yang menunjukkan AIDS. Kasus ini tidak dilaporkan oleh Depkes. Pada tahun yang sama Direktur RS Islam Jakarta, dr H Sugiat, melaporkan kasus pasien yang mati di rumah sakit itu (7/ 1- 1986) karena AIDS melalui surat kepada Menkes melalui Kanwil Depkes DKI Jakarta. Ditemukan virus HTLV III dalam darah pasien melalui tes darah metode ELISA. Contoh darah pasien tsb. dites dengan Western blot di RS Walter Reed, AS, hasilnya negatif. Belakangan kematian pasien itu disebut- sebut sebagai ARC. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes, Prof Dr AA Loedin kembali menegaskan bahwa saat ini penderita AIDS belum ada di Indonesia, tetapi penderita gejala ringan AIDS yang disebut AIDS Related Complex (ARC), sudah cukup banyak. “Jumlah penderita ARC kalau dihitung mencapai ratusan.” (Suara Karya, 9/ 4- 1986). Namun demikian Pemerintah selalu mendengung- dengungkan kasus AIDS pertama di Indonesia adalah kasus AIDS yang terdeteksi pada seorang wisatawan Belanda di RS Sanglah, Denpasar, Bali, 1987. EGH, 44 tahun, seorang turis asal Belanda di RS Sanglah, Denpasar, Bali, 5 April 1987 karena penyakit terkait AIDS. EGH tiba di Denpasar tanggal 26 Maret 1987.
Published with Blogger-droid v1.7.4